Alkohol (C2H5OH) adalah hasil produk sampingan produksi gula. Alkohol dibuat dengan bahan baku tetes tebu yang merupakan limbah dari proses
produksi tebu menjadi gula. Jadi pembuatan alkohol ini merupakan salah satu
upaya untuk mengolah limbah. Alkohol dapat digunakan sebagai
campuran kosmetik dan industri farmasi. Tetes tebu sebelum menjadi alkohol akan
mengalami tahap-tahap pengolahan. Yakni :
Pengenceran
Penyaringan (Filtrasi)
Peragian
Destilasi (Penyulingan)
1. Pengenceran
Tetes tebu yang diperoleh dari sentrifuge diencer di Tangki Pengencer Brix 14’ tetes tebu. Sebelumnya tetes tebu diukur di tangki ukur.
2. Penyaringan (Filtrasi)
Pada proses penyaringan, tetes tebu diatur pH nya sekitar 4,8 dengan diberi H2SO4 agar tetes tebu tidak tekontaminasi dengan bakteri lain. Hal ini dilakukan agar tetes tebu tidak gagal dalm proses peragian. Karena dalam proses peragian tetes tebu akan diberi bakteri khusus yang dapat menjadikan tetes tebu menjadi atau memiliki kandungan alkohol.
3. Peragian
Tetes tebu yang pH nya telah diatur (4,8), kemudian masuk ke tangki pembibitan dan fermentasi. Pada tangki tersebut tetes tebu diberi ragi yang mengandung bakteri (Sacharomyces Cereviceae).
Reaksi:
1. Sukrosa dihidrolisa menjadi glukosa
C12H22O11 + H2O 2C6H12O6
2. Gula reduksi bereaksi sehingga menjadi etanol dan CO2 C6H12O6 2C2H5OH + 2CO2
Pengenceran
Penyaringan (Filtrasi)
Peragian
Destilasi (Penyulingan)
1. Pengenceran
Tetes tebu yang diperoleh dari sentrifuge diencer di Tangki Pengencer Brix 14’ tetes tebu. Sebelumnya tetes tebu diukur di tangki ukur.
2. Penyaringan (Filtrasi)
Pada proses penyaringan, tetes tebu diatur pH nya sekitar 4,8 dengan diberi H2SO4 agar tetes tebu tidak tekontaminasi dengan bakteri lain. Hal ini dilakukan agar tetes tebu tidak gagal dalm proses peragian. Karena dalam proses peragian tetes tebu akan diberi bakteri khusus yang dapat menjadikan tetes tebu menjadi atau memiliki kandungan alkohol.
3. Peragian
Tetes tebu yang pH nya telah diatur (4,8), kemudian masuk ke tangki pembibitan dan fermentasi. Pada tangki tersebut tetes tebu diberi ragi yang mengandung bakteri (Sacharomyces Cereviceae).
Reaksi:
1. Sukrosa dihidrolisa menjadi glukosa
C12H22O11 + H2O 2C6H12O6
2. Gula reduksi bereaksi sehingga menjadi etanol dan CO2 C6H12O6 2C2H5OH + 2CO2
4. Destilasi (Penyulingan)
Tetes tebu yang telah diberi ragi akan masuk ke proses destilasi. Destilasi atau penyulingan bertujuan untuk memisahkan alkohol dengan air sehingga kadar alkohol lebih tinggi. Pada beberapa produsen alkohol destilasi dilakukan secara bertingkat atau disebut destilasi bertingkat. Destilasi bertingkat bertujuan untuk meningkatkan kadar alkohol. Dalam proses destilasi tetes tebu akan masuk ke kolom-kolam yakni :
1. Kolom Maische
2. Kolom Voorloop
3. Kolom Rektifier
4. Kolom Nachloop
1. Kolom Maische
Pada proses destilasi tebu masuk ke Kolom Maische. Hasilnya alkohol kasar kadar 45%. Alkohol kasar masuk ke kolom Voorloop.
2. Kolom Voorloop
Alkohol kasar dari kolom Maische masuk ke kolom Voorlop ini. Di dalam kolom ini alkohol akan mengalami destilasi kembali. Hasil berupa 2 alkohol. Yakni :
1. Alkohol teknis kadar 94% beraldahide ditampung sebagai hasil akhir.
2. Alkohol muda kadar + 25%. Alkohol ini masuk ke Kolom Rektifiser.
3. Kolom Rektifier
Di kolom Rektifiser alkohol muda dari kolom voorloop mengalami destilasi kembali. Hasilnya :
1. Alkohol murni (Prima I) kadar min 95%
2. Alkohol Muda mengandung minyak Fusel masuk Kolom Nachloop (Destilasi selanjutnya).
3. Lutter Waser, air yang bebas alkohol, sebagai penyerap alkohol. Kembali ke Kolom Voorloop untuk membantu proses penyerapan alkohol.
Alkohol yang telah memiliki kadar yang tinggi tidak lagi mengalami proses destilasi. Sedangkan alkohol yang masih berkadar rendah akan mengalami destilasi pada kolom berikutnya.
4. Kolom Nachloop
Alkohol muda dari kolom Rektifiser mengalami destilasi di kolom Nachloop. Hasil dari kolom Nachloop:
1. Alkohol teknis kadar 94% sebagai hasil akhir
2. Air yang bebas alkohol dibuang.
Hasil akhir dari proses produksi alkohol adalah ethanol
yang memiliki kadar yang tinggi yakni berkisar antara 94%-96%.
Dalam perkembangannya bahan baku produksi alkohol tidak hanya bersumber dari tetes tebu melainkan juga dari jagung namun kualitas yang dihasilkan tidak sebaik tetes tebu.
Aplikasi :
Penggunaan alkohol sebagaian besar dipergunakan untuk aplikasi :
1. Minuman
2. Kosmetik
3. Hand sanitizer
4. Pembersih
5. Tinta
6. Dll.
Notes :
Khusus untuk minuman atau bahan campuran makanan kadar kemurnian 96 % dan bersifat food grade berbeda dengan alkohol yang bersifat teknik karena mengandung campuran dan karena sifatnya teknik maka tidak boleh di konsumsi hanya untuk penggunaan luar.
Untuk membedakan alkohol food grade dan alkohol teknis bagi yang sudah berpengalaman cukup mudah, untuk alkohol food grade kalo di cicip berasa manis dan aroma lebih ke arah sweet, soft. sedangkan alkohol teknis kalo di cicip berasa pahit dan aroma menyengat. Banyak cara untuk membedakan alkohol tergantung pengalaman masing-masing, sedangkan kalo di lihat dari kasat mata agak sulit karena baik alkohol food grade dan teknis berwarna jernih, bening seperti air.
Salam,
Mike
michael@sanminglobe.com
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.