Tanaman lidah buaya selain untuk bahan minuman juga dapat dipergunakan sebagai bahan untuk kesehatan, kosmetika, dan farmasi. Menurut hasil penelitian, tanaman lidah buaya juga mengandung mineral, protein, lemak, karbohidrat, enzim, dan vitamin.
Lidah buaya (Aloe vera) mengandung antrakuinon terutama aloin (5-9%) dan saponin yang diduga mempunyai efek antibakteri sehingga mampu menghambat pertumbuhan bakteri.
Lidah buaya telah lama dijuluki sebagai medical plant (tanaman obat) atau master healing plant (tanaman penyembuh utama) (Astawan, 2006). Penelitian dr. Bill Wolfe pada tahun 1969 membuktikan bahwa lidah buaya sangat efektif membunuh bakteri penyebab infeksi. Ekstrak lidah buaya (Aloe vera) mempunyai berbagai aktifitas antibakteri antara lain terhadap Staphylococcus aureus, Klebsilla pneumonia, Pseudomonas aeruginosa, Mycobacterium tuberculosis (Furnawanthi, 2007).
Lidah buaya mengandung komplek antrakuinon antara lain aloe emodin, aloin, barbaloin yang berfungsi sebagai senyawa antibakteri. Selain itu terkandung juga zat saponin yang bersifat antiseptik (Furnawanthi, 2007). Senyawa kuinon dapat menyebabkan protein bakteri menjadi inaktif dan kehilangan fungsinya. (Cowan, 1999). Sedang saponin dapat melarutkan lipid pada membran sel bakteri (lipoprotein), akibatnya dapat menurunkan tegangan permukaan lipid, permeabilitas sel berubah, fungsi sel bakteri menjadi tidak normal, dan sel bakteri lisis dan mati (Voight, 1994, Brooks, 2007).
Kandungan kimia dan kegunaan
Komponen yang terkandung dalam lidah buaya sebagian besar adalah air yang mencapai 99,5% dengan total padatan terlarut hanya 0,49%, lemak 0,067%, karbohidrat 0,043%, protein 0,038%, vitamin A 4,594 IU, dan vitamin C 3,476 mg (Furnawanthi, 2007).
Lidah buaya mempunyai kandungan zat gizi yang diperlukan tubuh dengan cukup lengkap, yaitu vitamin A, B1, B2, B3, B12, C, E, kolin, inositol dan asam folat (Astawan, 2006). Zat-zat ini sangat berguna untuk pertumbuhan tulang, pembentukan dan pergantian jaringan, pengaturan metabolisme dalam tubuh manusia, dan pengaturan gerak urat syaraf (Sudarto,1997). Kandungan mineralnya antara lain terdiri dari: kalsium (Ca), magnesium (Mg), potasium (K), sodium (Na), besi (Fe), zinc (Zn), dan kromium (Cr). Beberapa unsur vitamin dan mineral tersebut dapat berfungsi sebagai pembentuk antioksidan alami, seperti vitamin C, vitamin E, vitamin A, magnesium, dan zinc. Antioksidan ini berguna untuk mencegah penuaan dini, serangan jantung, dan berbagai penyakit degeneratif (Astawan, 2006)
Lidah buaya (Aloe vera) dilaporkan mengandung mono dan poli sakarida, tannin, sterol-sterol, asam-asam organik, enzim, saponin, vitamin dan mineral (Newall,et all, 1998). Lidah buaya juga mengandung komplek antrakuinon antara lain aloe emodin, aloin, barbaloin. Zat lain terkandung di dalam lidah buaya yaitu zat saponin yang mempunyai kemampuan membersihkan dan bersifat antiseptik (Furnawanthi, 2007).
Sebuah penilitian invitro dalam bidang bioterapi molekuler di Amerika Serikat yang dilakukan tahun 1991, menemukan manosa yang terkandung dalam jel lidah buaya, manosa mampu menghambat pertumbuhan virus HIV 1–30% dan meningkatkan viabilitas sel terinfeksi. Menurut journal of the Amerika Pediatric Medical Association, lidah buaya dapat membantu mencegah encok (rematik) dan mengurangi. peradangan persendian. Penelitian dr. Bill Wolfe pada tahun 1969 membuktikan bahwa lidah buaya sangat efektif membunuh bakteri penyebab infeksi. Journal of Alternatif Medicine mempublikasikan efektifitas lidah buaya untuk mengatasi gangguan percernaan. Kegunaan lainnya antara lain menurunkan kadar gula darah penderita diabetes, menghambat sel kanker, serta membantu penyembuhan luka, ambeien dan radang tenggorokan (Furnawanthi, 2007). Ekstrak lidah buaya (Aloe vera) mempunyai berbagai aktifitas anti bakteri antara lain terhadap Staphylococcus aureus, Klebsilla pneumonia, Pseudomonas aeruginosa, Mycobacterium tuberculosis (Furnawanthi, 2007).
Ekstraksi
Ekstraksi adalah penyarian senyawa-senyawa yang terdapat didalam simplisia tanaman yang menggunakan cairan penyari yang sesuai dengan kandungan zat dengan cara yang tepat. Prinsip ekstraksi adalah melarutkan komponen yang berada dalam campuran secara selektif dengan pelarut yang sesuai. Prinsip kelarutan yaitu polar melarutkan yang polar, pelarut semipolar melarutkan senyawa semipolar, pelarut nonpolar melarutkan senyawa nonpolar. Sediaan yang diperoleh dari hasil ekstraksi dinamakan ekstrak, sedangkan pelarutnya disebut penyari, sedangkan sisa- sisa yang tidak ikut tersari disebut ampas (Harborne, 1998).
Penggolongan ekstrak berdasarkan sifatnya yaitu :
a. Ekstrak encer
Sediaan ini mempunysi konsistensi seperti madu
b. Ekstrak kental
Sediaan ini liat pada kondisi dingin dan tidak dapat dituang, kemudian kandungan air sekitar 30 %
c. Ekstrak kering
Sedian ini mempunyai konsistensi kering dan mudah di- gosokkan, kandungan air tidak lebih dari 5 % (Voight, 1994)
Teknik perkolasi yang digunakan dalam pengekstrasian, menggunakan cairan pengekstraksi yaitu etanol 70%. Senyawa antrakuinon termasuk kompleks senyawa fenol yang umumnya seringkali berikatan dengan glukosa sebagai glikosida sehingga mudah larut dalam etanol dan air karena glikosida mudah larut dalam keduanya. Sedang saponin mudah terdisosiasi dalam larutan air (Voight, 1994).
Tersedia ekstrak lidah buaya/ Aloe Vera berupa bubuk maupun cairan.
Salam sehat dimanapun Anda berada
Michael
Next Topics :
- Glycerine
- Tea Tree Oil
- Eucalytus Oil
- Ethanol
- Carbomer
- Propylene Glycol
- Castor Oil
- Sodium PCA
- Sodium Cocoyl Isethionate
- TGA/ This Glycolic Acid
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.